Fakta Menarik tentang Gethuk – Di Indonesia atau Nusantara tersedia ribuan jenis jajanan tradisional yang tersebar di berbagai daerahnya. Mulai yang rasanya gurih hingga manis. Kudapan-kudapan itu tentu saja mempunya ciri khasnya masing-masing untuk memperkaya variasi gastronomi Nusantara.
Pulau Jawa contohnya. Di bagian tengah dan timur memiliki jajanan tradisional yang disebut dengan gethuk. Makanan ini terbuat dari olahan singkong dengan rasa yang manis dan gurih. Selain itu teksturnya pun lembut memanjakan lidah. Tampilan dari gethuk sendiri pun berwarna-warni sebagai daya tarik bagi pecinta jajanan Nusantara.
Berdasarkan jurnal dengan judul “Penerapan Ragam Model dan Keindahan Kemasan Pemasaran Jajanan Tradisional Gethuk Lindri (Jurnal Ilmiah Pengabdian pada Masyarakat vol. 6 No.1, 2022) dari Universitas Dr. Soetomo, gethuk memiliki sejarah, filosofi , serta beragam fakta menarik lainnya. Semua itu terangkum dalam ulasan berikut ini yang bisa kamu simak.
Awal Mula Gethuk
Gethuk menjadi makanan ringan yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah. Para warga Magelang ini telah membuat dan mengonsumsi gethuk sejak masa penjajahan Jepang. Ketika itu, beras yang menjadi makanan pokok masyarakat sangat langka dan harganya pun sangat mahal. Untuk itulah, warga Magelang memanfaatkan ketela pohon atau singkong untuk bahan makanan pokok pengganti beras. Orang yang dianggap membuat gethuk untuk pertama kalinya, yaitu seseorang yang dipanggil dengan nama Mbah Ali Mohtar. Dinamakan makanan ciptaan itu gethuk karena dari proses singkong yang dihaluskan itu menimbulkan bunyi ‘tuk-tuk’.
Filosofi Getuk
Singkong sebagai bahan utama pembuatan gethuk memiliki makna kesederhanaan. Selain itu, singkong mampu tumbuh di mana saja. Meski begitu, ia tetap rendah hati dengan tidak memperlihatkan buahnya.
Lalu dalam sajian gethuk itu terdapat kelengkapan lainnya yakni kelapa parut. Bahan pelengkap seperti kelapa parut ini memberikan simbol mengenai kebermanfaatan. Di seluruh bagian pohon kelapa sangat berguna bagi manusia. Dari hal itulah, bisa mendapatkan pelajaran bahwa sebagai manusia ada baiknya menjalani hidup yang penuh manfaat untuk orang lain dan sekitarnya.
Adanya kombinasi antara singkong dan kelapa ini memiliki kesimpulan, bahwa gethuk merupakan makanan tradisional yang bermakna sederhana dan mempunya manfaat bagi hidup manusia. Selain itu juga, singkong yang dijadikan pengganti bahan pokok beras bisa memberikan makna jika itulah cara manusia untuk selalu berinovasi dalam berbaagai hal yang sederhanan di sekitarnya.
Gethuk ini juga mengajarkan kepada manusia untuk terus bersyukur atas segala yang dimiliki menjadi bermanfaat.. filosofi itu juga sejalan dengan filosofi yang dianut oleh masyarakat Jawa yang nrimo ing pandum. Dari ajaran itulah memberikan pelajaran kepada manusia untuk terus bersukur dan selalu pasrah kepada Tuhan. Meski begitu, manusia tetap harus berusaha untuk terus berinovasi dengan sebaik-baiknya sebagai manusia.
Fakta Menarik Getuk
Walau berbahan dasar utama singkong, gethuk pun memiliki varian yang beda-beda di setiap daerah. Seperti misalnya gethuk pisang yang berasal dari Kediri, gethuk goreng dari Banyumas dan Purwokerto. Getuk lindri , getuk trio, getuk sukun, dan getuk kurung dari Klaten.
Di Magelang juga memiliki tradisi Grebeg Getuk. Tradisi ini dilakukan untuk merayakan hari jadi kota Magelang. Festival itu ada dengan tujuan untuk melakukan penyusunan gethuk menjadi 2 gunungan yang kemudian akan diarak berkeliling kota. Usai diarak, maka para warga yang menyaksikan bisa mendapatkan gethuk dari gunungan itu gratis.
Jaman yang kian berkembang membuat popularitas gethuk mulai surut. Meski begitu, ternyata masih ada ditemukan penjual-penjual gethuk yang ditemui di pasar-pasar tradisional. Jangan lupa untuk simak basreng188 yang penuh kejutan memuaskan.