Paus Fransiskus – Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bukan hanya membawa pesan damai dan persatuan, tetapi juga menjadi momen istimewa bagi negeri ini untuk memperkenalkan kekayaan kuliner nusantara.
Dengan begitu banyaknya ragam makanan yang dimiliki, Indonesia berkesempatan untuk menyuguhkan hidangan-hidangan khas dari berbagai daerah. Dari Sabang sampai Merauke, setiap sajian dipilih dengan cermat untuk menunjukkan cita rasa yang berbeda, budaya yang beragam, dan keramahan khas Indonesia.
Kuliner Nusantara yang Disantap Paus Fransiskus Selama di Indonesia
Pada hari pertama kunjungannya, Paus Fransiskus disambut dengan hidangan yang penuh makna, Nasi Tumpeng. Nasi kuning berbentuk kerucut ini sering kali menjadi simbol perayaan dan rasa syukur dalam berbagai acara adat.
Di sekeliling tumpeng, disajikan lauk-pauk seperti ayam goreng, tempe orek, telur balado, dan urap sayur yang mewakili harmonisasi cita rasa Indonesia. Selain itu, untuk menambah kenikmatan, beliau juga mencicipi Rendang Padang, makanan yang dinobatkan sebagai salah satu hidangan terenak di dunia.
Rendang, dengan bumbu rempah yang kaya dan daging yang empuk, memberikan pengalaman rasa yang mendalam dan hangat, cocok untuk mencerminkan sambutan hangat dari masyarakat Indonesia.
Kemudian, pada siang harinya, Paus Fransiskus diperkenalkan dengan Sate Ayam Madura, yang terkenal dengan bumbu kacangnya yang lezat dan gurih. Disajikan dengan lontong dan sambal kecap, hidangan ini menyajikan kombinasi rasa manis, pedas, dan gurih dalam satu gigitan. Tak hanya itu, ada pula Soto Betawi yang kental dan beraroma rempah, memberikan nuansa khas Jakarta yang unik dan berbeda.
Selanjutnya, pada hari kedua, makanan yang lebih ringan namun tetap khas disajikan, seperti Gado-Gado Jakarta, salad sayuran yang disiram dengan saus kacang yang kental dan gurih.
Hidangan ini tidak hanya kaya akan nutrisi, tetapi juga menjadi simbol inklusivitas karena menggabungkan berbagai bahan menjadi satu.
Paus Fransiskus juga mencicipi Ayam Betutu Bali, hidangan dari Pulau Dewata yang terkenal dengan rasa pedas dan bumbu genep khas Bali, menawarkan perpaduan rasa yang unik dan autentik.
Sebagai penutup, makanan penutup tradisional seperti Klepon, kue beras ketan yang diisi dengan gula aren dan dilapisi kelapa parut, serta Kue Lumpur, kue lembut berbahan dasar kentang dan santan, disajikan untuk memperkenalkan kelezatan makanan ringan Indonesia.
Kedua hidangan ini membawa nuansa manis dan lezat yang meninggalkan kesan mendalam bagi para tamu.
Oleh karena itu, setiap hidangan yang disajikan selama kunjungan Paus Fransiskus ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan keramahan Indonesia. Melalui makanan, Indonesia berhasil menyampaikan cerita tentang keragaman, persatuan, dan kebersamaan yang menjadi landasan masyarakatnya.